Tuesday 2 March 2010

KISAH SUKU KERABAT

Oleh : Susi Susanti Martina

“ Sejarah asal mula Bungkang Seberuang dengan Jawan “

Waktu jaman dulu, suku itu berladang (pondoknya berdekat-dekatan) pada suatu hari babi Jawan memakan padi di ladang orang Bungkang, orang Bungkang mohon minta di kurung, tetapi Jawan tidak mau mengurung babinya.

Pada suatu masa sepeninggal orang Jawan pulang ke kampungnya melihat kerugiannya amat sangat-terus babi tersebut di bunuh dan dibelahnya pondok orang Jawan. Datang Jawan dari kampong melihat babi di bunuh Bungkang, diintainya anak Bungkang Seberuang ditangkapnya hidup-hidup dan dibawa lari di bingkahnya hidup-hidup atau di potong-potongnya kaki tangan hidup-hidup nama tempat pemotongnya itu sampai sekarang masih ada namanya yaitu “ TAWANG BINGKAH “ di hulu Sebedau, melihat kekejaman orang Jawan begitu kumpul orang Bungkang Seberuang menyerang ke tempat Jawan, ditangkapnya anak Jawan dan dipanggangnya hidup-hidup, tempat itu sekarang ada disebut orang “ NATAI PANGGANG “ Natai Panggang itu dekat kampung Engkorong habis itu lalu serang menyerang, bunuh membunuh orang dua suku itu.

Lama kelamaan di junjung oleh Raja dua belah pihak raja Sekadau dan Raja Sepauk dengan perjanjian kalau mati anak raja Sepauk kirim surat ke Raja Sekadau, rakyat Sekadau suruh menunggu serangan dari Sepauk kalau mati anak Raja Sekadau sedemikian juga lalu terus meneruslah persengketa dua suku itu.

Melihat peperangan kayau-mengayau sudah meraja rela baru timbul pikiran raja supaya kedua belah pihak itu bermufakat apa akal untuk melerai perkelahian rakyat itu. Suku yang ada saudara sama kebaltutup yang satu bernama Tajak dan satu bernama Mingak.

Pasal ketiga : Orang Kerabat Beranak Dua

A : yang satu bernama Tajak

B : yang satu bernama Mingak

Pasal keempat :

Yang bernama Tajak dari suku Jawan dan Mingak dari suku Bungkang Seberuang di suruh untuk bunuh membunuh dalam lobang yang telah dibuatkan lebih dahulu dengan perjanjian harga patinya :

1. Emas Selawo satu ( 1 Selewa 25 catu )

2. Tempayan bernagaa 30 banyaknya di dalam satu buah tempayan 30 ekor gambar naganya.

3. Tempayan Mandoh 30, dalam satu buah sejengkal besarnya

4. Tempayan bercap 30 buah

5. Jala sangkap lalat 15 payah benang sutera dengan panah

Demikian perjanjian itu.

Kata orang Bungkang Seberuang kami tidak sanggup membayarnya sebanyak itu hanya beri tanah daerah Kerabat itu saja, jadi kata Jawan ah apa payahnya sedikit apa emas di sungai “Kiyansam” itu, habis itu cari carimas itu tidak ada lagi, ah apa boleh buat.

Pasal kelima :

Kasi tanah Kerabat itu juga ditentukan batasnya. Batas Jawan dengan Kerabat :

1. Dari nanga Semarok

2. Lalu kehulu Diniong danau

3. Bujur bengkok niti telombe bukit Jundak (lereng bukit Jundak) kesebelah Enterap

4. Bukit Panggolibo

5. Bukit Rando Gontin

6. Nipas Sambang, Bukit Pira Sopa

7. Natai Sagan

8. Ketintin Surian

9. Kadurian Lontan Anyak

10. Kesopak Tiga

11. Ketiti Batu

12. Kehulu Sungai Tengesah Tiung

13. Kehulu Jangkok Bindong

14. Kebukit Berado Tikam terus ke Berangin

Jadi berjanji antara Jawan dengan Kerabat untuk “ TIMBA DARAH BABI “ dan bersumpah siapa lewat batas mati berdarah, babi itu dibunuh di Natai Sagan.

Pasal keenam :

Bungkang Seberuang berbatasan dengan :

1. Dari Nanga Engkelalau

2. Kelubok Buloh

3. Kemelaban Mungkat

4. Ketawang Tinggal Pasa

5. Ketawang Ambur Garam

6. Jangkau Ijuk

7. Kekenaki Periuk

8. Ketitin Baras Panjan

9. Ketindan Mana

10. Kehulu Sungai Langsat

11. Bukit pinang kalak

12. Bukit Entudong

13. Tintin Ngerundung

14. Punai Anak

15. Tikam terus ke bukit Berangin

16. Punai Induk

Karena tidak terisi kepati tajak cuma disuruh Faja kasih tempayan satu buah untuk kenyataannya sebagai ganti surat segel, karena orang tua dulu tidak ada pandai yang menulis maka waktu dulu sungai kerabat dinamakan sungai penyapat, karena mendamaikan suku Seberuang dan suku Jawan yang sering berperang, kemudian datang seorang raja mengambil suku Kerabat yang berasal dari daerah hulu Sekadau, untuk mengisi dan memperdamaikan serang menyerang antara suku Seberuang dengan suku Jawan tersebut.

Dahulu sungai penyapat diganti nama menjadi sungai kerabat, kemudian wilayah sungai Kerabat diberi oleh raja untuk upah orang-orang Kerabat untuk mengamankan peperangan antara kedua belah pihak tersebut diatas yang memberi upah dengan wilayah sekitar sungai Kerabat tersebut adalah raja Sanggau dan raja Sepauk, kemudian dibuat nama – nama batas :

1. Kerabat dengan Jawan / antara

2. Batas Kerabat dengan Seberuang / Sepauk

Dari sejarah tiga suku ini kami buat sampai turun temurun sebagai contoh bukti adatpati asli ada.

1. 1 buah tempayan naga 30 di suku Kerabat yang ada di desa Tapang Perodah

2. 1 buah tempayan mandoh 30 di desa Menterap yaitu ada di desa Sungai Sambang

Demikian kisah singkat sejarah ini kami buat dengan sebenarnya sesuai dengan kenyataan.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons